Feryzal Magindali


Rabu, 08 Juni 2011

Katamu aku seorang pejuang,

yang selalu gagah berani…

Kata-mu aku seorang pemenang,

yang berani menghadapi ketakutan…

Tapi mengapa saat semua sirna,

aku tetap menangis?

Tetapi mengapa saat penyadaran datang,

aku tetap menertawakan diri

Dan merasa bodoh?

Belum beranjak dari kedewasaan,

bukan berarti aku kalah kan?

Belum beranjak dari kesakitan,

bukan berarti aku menyerah kan?

Akan kusematkan tanda cinta dari Allah di dada-ku

Akan ku pajangkan tanda keberanian-ku di rambut-ku

Agar harum-ku akan sampai ke jiwa-mu…

Agar tampan-ku akan sampai ke bilik-mu…

Dan kau tahu?

Mahkota itu sudah ku dapatkan

Dan sudah ditahtakan di jiwa-ku…

Disaat hening malam

Tak jua menuntunku ke Sorga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar